Dua Kali Santri Al-Muttaqien Keracunan

KOTA – Kepanikan luar biasa terjadi di Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Muttaqien ketika puluhan santrinya mendadak muntah-muntah. Sebanyak 27 santri ponpes di Dusun Tosari, Munggung, Pulung, Ponorogo, itu harus dilarikan ke puskesmas setempat karena diduga kuat mengalami keracunan masal. Ini kali kedua santri Ponpes Al-Muttaqien mengalami keracunan setelah 3 November 2013 lalu keliru makan sate gule kambing.
Informasi yang dihimpun Jawa Pos Radar Ponorogo, keracunan bermula saat para santri mendapat kiriman nasi kotak dari panitia acara halalbihalal di rumah Zamrozi, warga Munggung, pada Sabtu (23/8) malam. Reaksi buruk muncul ketika sebagian siswa MTs Maarif yang berdiam di pondok itu merasakan mulas disertai muntah setelah beberapa jam mengkonsumsi nasi berlauk ayam goreng dan sayur oseng lengkap dengan sambal itu. ‘’Totalnya ada 27 korban termasuk warga yang mengalami tanda-tanda keracunan,’’ kata Kapolsek Pulung AKP Achyar, kemarin (25/8).
Mereka terpaksa bergiliran masuk dan keluar kamar mandi. Sebagian lagi baru merasakan perutnya berontak, pada Minggu (24/8) dan Senin (25/8) kemarin. Keluhan semakin menjadi ketika jam pelajaran berlangsung di MTs Maarif kemarin hingga guru memutuskan mendatangkan petugas medis dari Puskesmas Pembantu (Pustu) Kesugihan. Sebanyak lima siswa akhirnya sengaja dibawa ke Puskesmas Pulung. ‘’Kondisi korban berangsur-angsur membaik tapi tetap dipantau petugas puskemas. Saya minta warga yang mengalami gejala serupa segera mendatangi puskemas untuk menjalani perawatan,’’ terangnya.
Menurut Achyar, hasil penyelidikan pihaknya mengarah ke nasi kotak yang mengakibatkan keracunan masal itu. Namun, pemeriksaan laboratorium untuk memastikan bakteri apa yang meracuni puluhan santri Ponpes Al-Muttaqien itu terganjal karena sisa makanan tidak lagi berbekas. Apalagi, nasi kotak itu juga berasal dari sumbangan sejumlah warga. ‘’Kesulitannya di situ, tapi kami berupaya meminta keterangan panitia dan ibu-ibu yang memasak nasi kotak,’’ ungkap kapolsek.
Achyar sejatinya termasuk daftar undangan acara halalbihalal di Munggung itu. Namun, dia berhalangan datang lantaran harus bertugas pengamanan acara lainnya di Pulung. ‘’Saat itu bersamaan dengan tugas pengamanan di acara lain,’’ ujarnya.
Keracunan yang dialami puluhan santri Ponpes Al-Muttaqien bukan yang pertama. Pada 3 November lalu, ada 56 santri ponpes harus dilarikan ke Puskemas Pulung akibat keracunan setelah mengkonsumsi menu nasi gule dan sate kambing di acara akikah. ‘’Waktu itu jumlah korbannya lebih banyak,’’ tegas kapolsek. (aan/hw) 

Sumber Berita : Radar Madiun

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama