Gambar Ilustrasi |
... ini benar-benar menciderai rakyat...
Ponorogo, Jawa Timur (ANTARA News) -
Puluhan aktivis/pegiat tiga aliansi kemahasiswaan di Kabupaten Ponorogo, Jawa
Timur, Rabu, menggelar shalat gaib di tengah demonstrasi memprotes kenaikan
harga BBM bersubsidi.
Sembari menaruh keranda simbol kematian dini dari pemerintah Jokowi-JK, kordinator aksi, Mohammad Syah, Rabu, tampil sebagai imam shalat gaib di depan kantor DPRD setempat.
Beberapa saat sebelum itu, beberapa mahasiswa peserta aksi sempat melakukan aksi teatrikal dengan memeragakan diri sebagai mayat hidup.
Mereka juga sempat membakar ban bekas sembari terus berorasi dan membentangkan spanduk penolakan kebijakan kenaikan harga BBM bersubsidi, sebagaimana telah diumumkan pemerintahan Jokowi-JK.
"Kami meminta anggota DPRD dan bupati Ponorogo bersama-sama menolak kebijakan kenaikan harga BBM subsidi itu," seru Syah.
Tidak ada kericuhan dalam aksi damai tersebut. Namun unjuk rasa yang berlangsung kurang lebih dua jam, mulai pukul 10.00 WIB itu sempat memacetkan arus lalu lintas.
Para mahasiswa akhirnya ditemui langsung oleh Ketua DPRD Ponorogo, Ali Mufti.
"Keputusan pemerintah menaikkan harga BBM subsidi ini benar-benar menciderai rakyat. Kebijakan ini sudah seharusnya dievaluasi kembali," cetus Mufti.
Sembari menaruh keranda simbol kematian dini dari pemerintah Jokowi-JK, kordinator aksi, Mohammad Syah, Rabu, tampil sebagai imam shalat gaib di depan kantor DPRD setempat.
Beberapa saat sebelum itu, beberapa mahasiswa peserta aksi sempat melakukan aksi teatrikal dengan memeragakan diri sebagai mayat hidup.
Mereka juga sempat membakar ban bekas sembari terus berorasi dan membentangkan spanduk penolakan kebijakan kenaikan harga BBM bersubsidi, sebagaimana telah diumumkan pemerintahan Jokowi-JK.
"Kami meminta anggota DPRD dan bupati Ponorogo bersama-sama menolak kebijakan kenaikan harga BBM subsidi itu," seru Syah.
Tidak ada kericuhan dalam aksi damai tersebut. Namun unjuk rasa yang berlangsung kurang lebih dua jam, mulai pukul 10.00 WIB itu sempat memacetkan arus lalu lintas.
Para mahasiswa akhirnya ditemui langsung oleh Ketua DPRD Ponorogo, Ali Mufti.
"Keputusan pemerintah menaikkan harga BBM subsidi ini benar-benar menciderai rakyat. Kebijakan ini sudah seharusnya dievaluasi kembali," cetus Mufti.
Editor: Ade Marboen @ponxzhi
Sumber Berita : antaranews.com
Posting Komentar