Niat untuk melestarikan Reyog anak di desa Kalimalang, terganjal
stigma negatif dari kalangan orang tua. Kondisi inilah yang menjadi PR
besar bagi Riyadi, selaku Kades Kalimalang. Agar kesenian yang sudah go
international tersebut, bisa tetap lestari di didesanya.
Diakui, banyak kalangan orang tua yang menilai kesenian reyog identik
dengan minum minuman keras. Padahal sekarang budaya minum minuman keras
sudah lama hilang. Saat ini kesenian reyog sudah go internasional
dimana banyak nilai-nilai positif didalamnya. Bahkan bagi anak yang
memiliki bakat masa depannya bisa cemerlang.
Sementara masih kata Riyadi, untuk menunjang kegiatan reyog anak, pihaknya akan menganggarkan dalam APB Des tahun ini.
Sumber Berita : https://gemasuryafm.com/2019/06/19/dipandang-negatif-reyog-anak-di-kalimalang-perlu-perhatian-khusus/
Untuk itu berbagai upaya terus dilakukan, salah satunya selalu
melakukan pendekatan ke masyarakat. Kepada Gema Surya, Riyadi mengatakan
pihaknya juga bekerja sama dengan sekolah-sekolah agar bisa memasukkan
Reyog Ponorogo sebagai kegiatan ekstrakulikuler.
Sementara masih kata Riyadi, untuk menunjang kegiatan reyog anak, pihaknya akan menganggarkan dalam APB Des tahun ini.
Sumber Berita : https://gemasuryafm.com/2019/06/19/dipandang-negatif-reyog-anak-di-kalimalang-perlu-perhatian-khusus/
Posting Komentar