Bejo (45 th), pengguna jalan warga Desa Gontor, Kecamatan Mlarak mengaku prihatin melihat kondisi jalan yang setiap hari padat aktifitas itu. Dia terpaksa pelan, ketika ingin melintasi jalan tersebut. “Soalnya khawatir bila dipaksakan agak kencang bisa jatuh,” aku Bejo.
Prapto (34 th), Warga Kecamatan Pulung, mengatakan, akses jalan tersebut cukup vital. Meski panjangnya hanya mencapai 5 Km, tapi jalan itu merupakan salah satu urat nadi perekonomian masyararakat disana.
Sastro (55 th), warga lainnya, membenarkan kerusakan infrastruktur jalan di wilayahnya itu. Panjang jalan yang rusak itu hanya mencapai 5.000 meter atau 5 KM. Bahkan, dia mengaku sudah berulang kali melakukan aksi protes tapi tidak ada tanggapan dari Pemkab Ponorogo.
“Hanya saja, hingga saat ini protes kami selalu dipandang sebelah mata. Mudah-mudahan, kami berharap, dengan pemangku kebijakan di Bumi Reyog, mengakomodir apa yang diaspirasikan warga,” harap Sastro. (*)
Sumber berita : KabaIndonesia
إرسال تعليق