Berapa harga seragam sekolah? Jika itu ditanyakan kepada pihak SMAN 1
Ponorogo, sekolah akan tegas menjawab Rp 2 juta untuk empat setel
lengkap dengan atribut. Mulai seragam OSIS, pramuka, olahraga, hingga
seragam khas sekolah dengan jas almamater, dasi, dan topi.
Namun, jika pertanyaan serupa dilontarkan kepada pedagang Pasar Kapasan atau Pasar Turi Baru Surabaya, mereka hanya menghargai Rp 150 ribu–Rp 200 ribu per setel. Itu untuk kualitas bagus.
Untuk selisih harga yang sangat jauh itu, para wali murid SMAN 1 Ponorogo tidak punya pilihan lain. Mereka harus segera membayar. Menurut Wakil Kepala Bidang Kesiswaan SMAN 1 Ponorogo Abi Kusno Cokro, tenggat waktu pembayaran diberikan sampai Kamis (21/7).
Abi mengeluarkan catatan, wali murid yang kurang mampu bisa mengajukan keringanan. Yakni, menyertakan surat keterangan tidak mampu dari desa atau kelurahan setempat dan bukti kartu khusus. Selain itu, khusus siswa berprestasi bisa mendapatkan keringanan biaya hingga nol rupiah untuk dua pos pembiayaan. ”Bagi yang berprestasi, keringanan biaya diberikan sampai nol rupiah untuk dua pos pembiayaan,’’ ujarnya.
Tanggungan berat lainnya juga menanti. Selain seragam, wali murid ditarik dana investasi. Menurut dia, sesuai kesepakatan rapat pleno dengan wali murid baru dan komite, dana investasi disepakati Rp 1,7 juta. Nominal itu wajib dilunasi para wali murid baru selama enam bulan.
Dana investasi yang sama dengan uang gedung tersebut digunakan untuk biaya pembangunan lantai tiga gedung baru lengkap dengan finishing mebel dan perlengkapan lain. ”Revitalisasi kantor tersebut sudah ada pembiayaan dari pemerintah. Hanya, masih perlu tambahan peran serta masyarakat,’’ katanya.
Namun, jika pertanyaan serupa dilontarkan kepada pedagang Pasar Kapasan atau Pasar Turi Baru Surabaya, mereka hanya menghargai Rp 150 ribu–Rp 200 ribu per setel. Itu untuk kualitas bagus.
Untuk selisih harga yang sangat jauh itu, para wali murid SMAN 1 Ponorogo tidak punya pilihan lain. Mereka harus segera membayar. Menurut Wakil Kepala Bidang Kesiswaan SMAN 1 Ponorogo Abi Kusno Cokro, tenggat waktu pembayaran diberikan sampai Kamis (21/7).
Abi mengeluarkan catatan, wali murid yang kurang mampu bisa mengajukan keringanan. Yakni, menyertakan surat keterangan tidak mampu dari desa atau kelurahan setempat dan bukti kartu khusus. Selain itu, khusus siswa berprestasi bisa mendapatkan keringanan biaya hingga nol rupiah untuk dua pos pembiayaan. ”Bagi yang berprestasi, keringanan biaya diberikan sampai nol rupiah untuk dua pos pembiayaan,’’ ujarnya.
Tanggungan berat lainnya juga menanti. Selain seragam, wali murid ditarik dana investasi. Menurut dia, sesuai kesepakatan rapat pleno dengan wali murid baru dan komite, dana investasi disepakati Rp 1,7 juta. Nominal itu wajib dilunasi para wali murid baru selama enam bulan.
Dana investasi yang sama dengan uang gedung tersebut digunakan untuk biaya pembangunan lantai tiga gedung baru lengkap dengan finishing mebel dan perlengkapan lain. ”Revitalisasi kantor tersebut sudah ada pembiayaan dari pemerintah. Hanya, masih perlu tambahan peran serta masyarakat,’’ katanya.
Pungutan yang totalnya tidak jauh berbeda
pun harus dirasakan wali murid SMAN 2 Ponorogo. Kasek Djamil Effendi
menyatakan, sekolahnya menarik uang gedung jutaan rupiah kepada para
wali murid baru.
Besaran secara riil belum diketahui lantaran pihak sekolah belum menggelar rapat dengan wali murid baru. Namun, jika mengacu pada tahun lalu, uang gedung tahun ini kurang dari Rp 3 juta. Biaya itu bisa dicicil selama enam bulan. ”Berkaca pada tahun lalu, kemungkinan pelunasannya bisa lebih dari enam bulan,’’ ujarnya.
Djamil memaparkan, uang gedung tersebut diperlukan untuk memperbaiki kerusakan perpustakaan. Sebab, mengacu pada hasil pelaksanaan K-13 lalu, lebih dari 50 persen lulusan SMAN 2 Ponorogo sukses menembus perguruan tinggi negeri (PTN). Karena itu, dia menilai, sarana dan prasarana pendidikan di sekolahnya perlu dikembangkan lebih baik. Selain itu, ada biaya Rp 1,6 juta untuk empat setel seragam sekolah.
Djamil yakin, biaya masuk di sekolahnya tidak membebani wali murid. Menurut dia, wali murid tentu mengetahui akan ada biaya yang dibebankan kepada mereka jika anaknya masuk ke SMAN 2. Pun, pihaknya memberikan keringanan kepada murid yang mendaftar lewat jalur kurang mampu, bahkan bisa gratis. ”Sejatinya, ketika siswa masuk ke sekolah ini, tentu wali murid sudah siap dengan pembiayaan semacam itu,’’ jelasnya.
Kepala SMAN 3 Ponorogo Hariyadi menjelaskan, wali murid baru akan membayar uang gedung dan membeli seragam dari koperasi sekolah. Meski belum menggelar rapat dengan wali murid baru, dia menyebutkan uang gedung tahun ini tidak lebih dari uang gedung tahun lalu yang mencapai Rp 2 juta.
Menurut Hariyadi, uang gedung tersebut dipergunakan untuk membiayai perbaikan gapura dan papan nama sekolah serta pemasangan paving stone. Dari sekian banyak kebutuhan, Hariyadi menegaskan, yang paling mendesak adalah pemasangan paving stone. ”Sebab, halaman depan sekolah kotor dan luas,’’ katanya.
Selain uang gedung, biaya seragam empat setel yang mencapai Rp 630 ribu bisa mulai dibayar selama masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS). Menurut dia, wali murid yang kurang mampu bisa mendapatkan keringanan hingga lebih dari 50 persen. ”Istilahnya ada diskon untuk wali murid yang kurang mampu,’’ ujarnya. (mg4/irw/c5/ami)
Sumber : http://www.jawapos.com/read/2016/07/20/40301/di-ponorogo-uang-seragam-murid-baru-rp-2-juta/2
Besaran secara riil belum diketahui lantaran pihak sekolah belum menggelar rapat dengan wali murid baru. Namun, jika mengacu pada tahun lalu, uang gedung tahun ini kurang dari Rp 3 juta. Biaya itu bisa dicicil selama enam bulan. ”Berkaca pada tahun lalu, kemungkinan pelunasannya bisa lebih dari enam bulan,’’ ujarnya.
Djamil memaparkan, uang gedung tersebut diperlukan untuk memperbaiki kerusakan perpustakaan. Sebab, mengacu pada hasil pelaksanaan K-13 lalu, lebih dari 50 persen lulusan SMAN 2 Ponorogo sukses menembus perguruan tinggi negeri (PTN). Karena itu, dia menilai, sarana dan prasarana pendidikan di sekolahnya perlu dikembangkan lebih baik. Selain itu, ada biaya Rp 1,6 juta untuk empat setel seragam sekolah.
Djamil yakin, biaya masuk di sekolahnya tidak membebani wali murid. Menurut dia, wali murid tentu mengetahui akan ada biaya yang dibebankan kepada mereka jika anaknya masuk ke SMAN 2. Pun, pihaknya memberikan keringanan kepada murid yang mendaftar lewat jalur kurang mampu, bahkan bisa gratis. ”Sejatinya, ketika siswa masuk ke sekolah ini, tentu wali murid sudah siap dengan pembiayaan semacam itu,’’ jelasnya.
Kepala SMAN 3 Ponorogo Hariyadi menjelaskan, wali murid baru akan membayar uang gedung dan membeli seragam dari koperasi sekolah. Meski belum menggelar rapat dengan wali murid baru, dia menyebutkan uang gedung tahun ini tidak lebih dari uang gedung tahun lalu yang mencapai Rp 2 juta.
Menurut Hariyadi, uang gedung tersebut dipergunakan untuk membiayai perbaikan gapura dan papan nama sekolah serta pemasangan paving stone. Dari sekian banyak kebutuhan, Hariyadi menegaskan, yang paling mendesak adalah pemasangan paving stone. ”Sebab, halaman depan sekolah kotor dan luas,’’ katanya.
Selain uang gedung, biaya seragam empat setel yang mencapai Rp 630 ribu bisa mulai dibayar selama masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS). Menurut dia, wali murid yang kurang mampu bisa mendapatkan keringanan hingga lebih dari 50 persen. ”Istilahnya ada diskon untuk wali murid yang kurang mampu,’’ ujarnya. (mg4/irw/c5/ami)
Sumber : http://www.jawapos.com/read/2016/07/20/40301/di-ponorogo-uang-seragam-murid-baru-rp-2-juta/2
Posting Komentar