PONOROGO, (Ngebel) – Larungan Telaga Ngebel sejak awal peringatan selalu menjadi salah satu agenda penutup rangkaian acara Grebeg Suro Kabupaten Ponorogo yang selalu dinanti dan diserbu masyarakat Ponorogo dan para wisatawan. Selain digelarnya ritual larungan tumpeng ke tengah telaga dan ditenggelamkan, pesona wisata telaga Ngebel yang masih asri dan indah, jelas menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat untuk berbondong-bondong menyaksikan.
Larungan Telaga Ngebel, baru saja usai dilaksanakan siang ini, Kamis 21 September 2017 yang langsung dihadiri oleh Bupati Ponorogo, Drs. H. Ipong Muchlissoni beserta istri, Wakil Bupati, dan para pejabat Muspimda kabupaten Ponorogo. Sebelum acara inti pelarungan tumpeng ke tengah telaga, di halaman paseban telaga terlebih dahulu diselenggarakan pertunjukan reyog dan tarian tradisional lainnya.
Entah berapa ribu penonton yang menyaksikan acara ini. Walau sudah diatur sedemikian rupa dengan pemberlakuan satu jalur, kendaraan tetap padat merayap dan beberapa kali mengalami kemacetan. Banyaknya warga yang datang ingin menonton juga memaksa warga sekitar telaga menyediakan parkir-parkir dadakan yang jumlah titiknya sangat banyak. Mulai yang memanfaatkan jalan sempit, halaman rumah, hingga ladang (tegalan) rumah penduduk. Sehingga hal itu membuat penonton yang datang agak siang, banyak yang harus muter-muter keliling berjam-jam karena tak juga mendapat tempat parkir.
Bupati H. Ipong, usai melaksanakan ritual larungan tumpeng ke tengah telaga kepada awak wartawan menyatakan bahwa budaya yang berasal dari tradisi masyarakat wilayah Ngebel seperti ini harus terus diajaga dan dilestarikan. “Budaya larungan ini sejak dulu telah dilakukan oleh masyarakat sekitar. Sebagai salah satu bentuk rasa syukur kepada Yang Kuasa yang nilai plusnya bahwa acara ritual ini bisa menarik animo masyarakat yang luar biasa. Oleh karenanya pemerintah daerah akan terus mensupport budaya asli daerah ini dengan sekian tahun telah ditetapkan menjadi agenda resmi perayaan Grebeg Suro,” terang Bupati.
Selain bisa terus berfungsi sebagai promosi wisata alam telaga Ngebel Ponorogo, yang jelas nampak adalah acara ini bisa menambah peningkatan ekonomi masyarakat sekitar yang luar biasa dari agenda ini. (Kominfo)
Sumber : http://ponorogo.go.id/larungan-telaga-ngebel-bupati-tradisi-wujud-syukur-yang-harus-tetap-dilestarikan/
Posting Komentar