Nasib sial dialami Farid (7) siswA kelas I SDN Kalimalang, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Ponorogo.
anak bungsu dari empat bersaudara pasangan suami istri Mujiono dan Siti Nurjanah, warga RT 02, RW 01, Dusun Krajan, Desa Kalimalang, Kecamatan Sukorejo ini ditemukan tewas tenggelam di dasar Kedung Bunder, Sungai Kalimalang, Senin (26/8/2013).
Diduga, korban tewas tenggelam karena tak bisa berenang. Apalagi, kedalaman lubuk Kedung Bunder 3 sampai 4 meter.
Warga pun geger mendengar ada bocah tenggelam.
Tenggelamnya korban kali pertama diketahui Marimin (55) warga Dusun Sragi Lor, Desa Kalimalang, Kecamatan Sukorejo yang saat itu sibuk mencari pasir di sungai.
Lokasi penambangan pasir Marimin dengan lokasi tenggelamnya korban hanya berjarak sekitar 200 meter.
Saksi Marimin menceritakan, siang itu sekitar pukul 11.30 WIB, Marimin sibuk mengais pasir di sungai.
Ketika menengok ke arah bawah terlihat ada dua telapak tangan sedang melambaikan tangan di dalam air.
Telapak tangan tersebut memberi isyarat minta pertolongan. Seketika itu, saksi langsung meninggalkan lokasi pencarian pasir dan lari tunggang langgang ke arah Kedung Bunder.
Kemudian saksi terjun ke Lubuk Kedung Bunder dan menyambar tangan yang melambai-lambai itu.
Namun, setelah diangkat, bocah yang hampir tewas tenggelam dan berhasil diselamatkan itu, menyatkan jika di dalam air masih ada seorang rekannya yang tenggelam.
Seketika itu, saksi menyelam mencarinya. Namun, hampir selama 1 jam, tidak menemukan korban kedua itu di dalam air.
Saat saksi keluar dari dalam air, teman korban tewas sudah kabur. Saat itu saksi langsung manggil temannya untuk mencarinya kembali satu anak yang tak lain adalah Farid itu.
"Saya berhasil mengangkat satu anak yang melambaikan tangan. Dia bilang kalau masih satu lagi temannya di dalam air. Saat saya selami untuk mencari korban kedua, ternyata bocah yang kami selamatkan sebelumnya sudah kabur, entah siapa dia, namanya saya tidak hafal. Karena anak tadi tak ada, saya mengajak teman saya Ratno untuk mencarinya lagi. Saat kami temukan Farid sudah meninggal," terangnya kepada Surya (Tribunnews.com Network), Senin (26/8).
Sementara Kepala SPK Polres Ponorogo, Aiptu Badri usai olah TKP menegaskan jika korban diduga mandi di sungai dan tenggelam, sepulang sekolah.
Alasannya, sepeda dan seragam merah putih korban masih berada di tepi sungai itu. Menurutnya, meski mandi bersama teman-temannya, tetapi jika korban tidak bisa berenang membuat korban tengelam di lubuk Kedung Bunder yang memiliki kedalaman 4 meter itu.
"Korban murni meninggal karena tenggelam. Korban saat mandi di sungai tidak bisa berenang. Kami menduga korban sepulang sekolah.
Posting Komentar