Kalimalang – Tim Reaksi Cepat Desa Tangguh Bencana (DESTANA) Desa Kalimalang Kecamatan Sukorejo terjun langsung memantau debit air di Daerah Aliran Sungai (DAS) bengawan solo tepatnya di pos pantau banjir di jembatan Gilangsari, pemantaun dilakukan karena debit air di pos pantau banjir terus bertambah dan berpotensi terjadinya banjir ke pemukiman warga pada Rabu (3/3/) malam.
Perkembangan cuaca pada rabu sore sekitar pukul 16.00 WIB di Desa Kalimalang terjadi Hujan dengan Intensistas sangat deras serta diiringi angin lebat ditambah informasi yang didapat dari daerah hulu di Kabuapaten Wonogiri Jawa Tengah juga mengalami hujan lebat maka aliran sungai bengawan madiun diwilayah Das Solo yang melintasi desa kalimalang berpontensi terjadinya luapan air kiriman di daerah hilir.
Mendapat informasi tersebut Tim Reaksi Cepat yang tergabung dalam Desa Tanguh Bencana (DESTANA) yang dikomandani oleh Edy Siswanto melakukan pemantauan Debit air di Pos Pantau di Jembatan Gilangsari Desa Kalimalang “sekitar jam 18.30 WIB saya datang ke pospantau untuk memantau debit air selama 30 menit tepat pukul 19.00 WIB air terus bertambah sangat cepat maka saya perintahkan kepada TIM untuk datang ke Lokasi Pos pantau dan melakukan pemantaun diwilayah –wilayah yang rawan banjir kususnya diwilayah Rt.01/02 Dukuh Krajan serta mengamankan jembatan agar tidak dilintasi masyarakat, dan kami menghimbau warga yang menyaksikan debit air di atas jembatan untuk segara pindah karena itu sangat membahayakan tegasnya Edy Siswanto.
Pemantaun Debit air Pos Pantau Banjir dilalukan sampai Pukul 21.30 WIB dan debit air sudah mengalami penurunan yang sangat sinifikan dan dinyatakan aman maka Tim Reaksi Cepat Desa Tanguh Bencana (DESTANA) membuyarkan diri untuk istrirahat (KIM Pariwara/IP).
Posting Komentar