Lama terpendam, persoalan yang diduga
mengiringi megaproyek gedung baru RSUD dr Harjono Ponorogo mencuat lagi.
Tim ahli dari Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya
kemarin (11/9) mendadak datang ke rumah sakit tipe A yang berada di
Kelurahan Paju itu. Para ahli dari kalangan akademisi yang berjumlah
tujuh orang tersebut sengaja membawa peranti core drill dan hammer test
untuk menguji kualitas material bangunan di rumah sakit pelat merah itu.
Pantauan Jawa Pos Radar Ponorogo, tim
ITS yang diketuai Mudji Irmawan sengaja mengambil sampel di gedung rawat
inap Mawar, Aster, dan Flamboyan. Core drill menderu di lantai empat,
persis di atas ruang Mawar. Tim mengambil contoh beton di dua titik,
yakni bagian belakang dan depan gedung. Pun, beton di lantai tiga ikut
dites.
Tak urung, peralatan yang menyerupai
mesin bor besar itu meninggalkan lubang mengangga. Jawa Pos Radar
Ponorogo juga mendapati tim ahli menerapkan metode hammer test untuk
mengambil sampel beton di bagian tangga akses keluar. Hammer
test juga dilakukan di ruang Perinatologi dan ruang rawat inap Melati yang salah satunya dekat lift pasien. Tim tampak lebih sering menggunakan hammer test dibanding core drill yang cenderung distruktif.
test juga dilakukan di ruang Perinatologi dan ruang rawat inap Melati yang salah satunya dekat lift pasien. Tim tampak lebih sering menggunakan hammer test dibanding core drill yang cenderung distruktif.
Menurut Mudji Irmawan, koordinator tim
ITS, pihaknya mengecek kualitas material bangunan atas permintaan
rekanan. Proses uji itu nyaris sama dengan yang dilakukan tim ITS di
SMAN 1 Kota Madiun. Tim ITS nyaris seharian kemarin berada di RSUD dr
Harjono hingga pengambilan sampel rampung menjelang petang. ‘’Pengujian
ini dari permintaan pelaksana proyek atau rekanan karena membutuhkan
data pendamping,’’ jelasnya.
Kata dia, sejumlah sampel beton yang
sudah diambil bakal dibawa ke Surabaya guna uji laboratorium. Ketika
ditanya kapan hasil penelitiannya kelar, Mudji belum dapat memastikan.
Tim kemarin sengaja memisahkan sampel yang diambil lewat metode core
drill dengan hammer test. ‘’Saya masih di Jakarta, coba tanyakan
teman-teman di lapangan. Hasilnya mungkin sudah dapat diketahui minggu
depan,’’ ungkapnya.
Namun, sikap kurang bersahabat
ditunjukkan anggota tim ITS yang kemarin turun langsung ke lapangan.
Mereka pelit berkomentar dengan dalih sibuk bertugas mengecek beton. Tim
ahli itu meminta awak media menjauh. ‘’Kami masih bekerja, silakan
pergi dulu,’’ katanya.
Gedung baru RSUD dr Harjono yang
berlokasi di Jalan Raya Ponorogo-Pacitan dibangun sekitar empat tahun
lalu. Proyek yang dikerjakan PT Duta Graha Indah (DGI) itu menelan
anggaran Rp 39,2 miliar. Duit APBN yang terkucur lewat Kementerian
Keuangan sedianya diproyeksikan membangun gedung rawat inap enam lantai,
namun dalam pelaksanaannya terpangkas dua lantai. (aan/hw) copy @ponxzhi
dilangsir dari : radarmadiun
إرسال تعليق