Anak
usia dini merupakan anak yang berada usia 0 sampai 6 tahun. Anak usia dini
merupakan tahap pertumbuhan dan perkembangan yang paling pesat hingga 80% baik dari segi mental maupun fisik. Karena
itu, banyak yang menyebut masa tersebut sebagai masa-masa emas anak (golden
age).Jika ditinjau dari hakikat anak usia dini memiliki perkembangan
biologis dan psikologis. Selain itu, organ sensoris seperti pendengar, penglihatan,
penciuman, pengecap, perabaan, dan organ keseimbangan juga berkembang pesat
(Black,J. et all, 1995:Gesell, A.L. &Ames, F.1940)
Sebagai orang tua diharapkan dapat
memanfaatkan masa-masa emas anak untuk memberikan pendidikan karakter baik bagi
anak usia dini. Biasanya orang tua kadang tidak sadar sikap yang diberikan
kepada anak justru menjatuhkan si anak.
Contonya dengan memukul memberikan
dampak pada si anak bersikap negatif, rendah diri, atau minder dan cenderung
penakut. Maka dari itu diharapkan orang tua dapat berfikir dalam melakukan
tindaka. Selain itu, peran orang tua memberikan kecakapan membangun hubungan
dengan tiga pilar (diri sendiri, sosial, dan Tuhan) tersebut merupakan
karakter-karakter yang dimiliki orang-orang sukses. Pada usia dini inilah,
karakter anak akan terbentuk dari hasil belajar dan menyerap dari perilaku kita
sebagai orang tua dan dari lingkungan sekitarnya.Karakter akan terbentuk sebagai hasil pemahaman 3 hubungan
yang pasti dialami setiap manusia (trianglerelationship), yaitu hubungan
dengan diri sendiri (intrapersonal), dengan lingkungan (hubungan sosial dan
alam sekitar), dan hubungan dengan Tuhan YME (spiritual).
Setiap
hasil hubungan tersebut akan memberikan pemahaman yang pada akhirnya menjadi
nilai dan keyakinan anak. Cara anak memahami bentuk hubungan tersebut akan
menentukan cara anak memperlakukan dunianya. Pemahaman negatif akan berimbas
pada perlakuan yang negatif dan pemahaman yang positif akan memperlakukan
dunianya dengan positif juga. Lalu,
Tumbuhkanlah pemahaman positif pada diri anak sejak usia dini, salah
satunya dengan cara memberikan kepercayaan pada anak untuk mengambil keputusan
untuk dirinya sendiri, membantu anak mengarahkan potensinya dengan begitu
mereka lebih mampu untuk bereksplorasi dengan sendirinya, tidak menekannya baik
secara langsung atau secara halus, dan seterusnya. Selain itu dengan cara, Membangun hubungan spiritual dengan Tuhan
Yang Maha Esa. Hubungan spiritual dengan Tuhan YME terbangun melalui
pelaksanaan dan penghayatan ibadah ritual yang terimplementasi pada kehidupan
sosial.Biasakan anak bersosialisasi dan
berinteraksi dengan lingkungan sekitar. Ingat pilihan terhadap
lingkungan sangat menentukan pembentukan karakter anak. Seperti kata pepatah
bergaul dengan penjual minyak wangi akan ikut wangi, bergaul dengan penjual
ikan akan ikut amis. Seperti itulah, lingkungan baik dan sehat akan menumbuhkan
karakter sehat dan baik, begitu pula sebaliknya.@septiana
إرسال تعليق