Puluhan ternak kambing di
Dusun Karangjati, Desa Grogol, Kecamatan Sawoo, Ponorogo, Jawa Timur
ditemukan mati misterius dengan kondisi perut robek dan isinya terburai
keluar, Jumat (26/9).
"Ada bekas gigitan binatang buas di bagian leher. Tapi kami belum tahu apa," kata Bonoyo, salah seorang warga Dusun Karangjati menuturkan.
Tidak hanya dua ternak kambingnya yang ditemukan mati, sejumlah warga lain mengaku mengalami
kejadian serupa.
Teror kematian hewan ternak dengan pola yang sama informasinya telah terjadi sejak beberapa pekan terakhir.
"Sebelumnya ada yang melihat binatang seperti anjing bewarna hitam. Namun binatang itu lari saat berpapasan dengan manusia (penduduk)," katanya.
Hingga berita ini ditulis, warga menghitung telah ada 27 ekor ternak yang ditemukan mati misterius di dalam kandang maupun sekitarnya.
Diduga makhluk buas yang menyerang kambing-kambing penduduk pada tengah malam dengan cara menggigit bagian leher dan mengoyak perut ternak yang menjadi sasarannya.
"Kemarin malam lima ekor ternak kambing milik warga Desa Tugurejo dan enam ekor lainnya milik warga Desa Sawoo yang mengalami hal serupa," kata Santoso, kepala Desa Sawoo.
Mengantisipasi teror lebih lanjut, warga di tiga desa yang semuanya berbatasan dengan hutan tersebut mengintensifkan ronda malam.
Selain Ponorogo, serangan terhadap ternak kambing sebelumnya telah beberapa kali terjadi di kawasan pesisir selatan Jawa Timur, seperti Trenggalek, Malang Selatan, Batu, maupun Lumajang, dan Jember.
Di Trenggalek, kasus serupa dialami penduduk di sejumlah desa di Kecamatan Watulimo yang menemukan puluhan ternak kambing mereka mati misterius dengan leher dan perut terkoyak.
Beberapa organ ternak yang terbunuh dilaporkan hilang dan diduga dimakan oleh hewan buas yang diyakini sebagai anjing hutan atau anjing liar.
Warga setempat menyebut anjing hutan buas mirip srigala itu dengan istilah "asu ajag".
"Ada bekas gigitan binatang buas di bagian leher. Tapi kami belum tahu apa," kata Bonoyo, salah seorang warga Dusun Karangjati menuturkan.
Tidak hanya dua ternak kambingnya yang ditemukan mati, sejumlah warga lain mengaku mengalami
kejadian serupa.
Teror kematian hewan ternak dengan pola yang sama informasinya telah terjadi sejak beberapa pekan terakhir.
"Sebelumnya ada yang melihat binatang seperti anjing bewarna hitam. Namun binatang itu lari saat berpapasan dengan manusia (penduduk)," katanya.
Hingga berita ini ditulis, warga menghitung telah ada 27 ekor ternak yang ditemukan mati misterius di dalam kandang maupun sekitarnya.
Diduga makhluk buas yang menyerang kambing-kambing penduduk pada tengah malam dengan cara menggigit bagian leher dan mengoyak perut ternak yang menjadi sasarannya.
"Kemarin malam lima ekor ternak kambing milik warga Desa Tugurejo dan enam ekor lainnya milik warga Desa Sawoo yang mengalami hal serupa," kata Santoso, kepala Desa Sawoo.
Mengantisipasi teror lebih lanjut, warga di tiga desa yang semuanya berbatasan dengan hutan tersebut mengintensifkan ronda malam.
Selain Ponorogo, serangan terhadap ternak kambing sebelumnya telah beberapa kali terjadi di kawasan pesisir selatan Jawa Timur, seperti Trenggalek, Malang Selatan, Batu, maupun Lumajang, dan Jember.
Di Trenggalek, kasus serupa dialami penduduk di sejumlah desa di Kecamatan Watulimo yang menemukan puluhan ternak kambing mereka mati misterius dengan leher dan perut terkoyak.
Beberapa organ ternak yang terbunuh dilaporkan hilang dan diduga dimakan oleh hewan buas yang diyakini sebagai anjing hutan atau anjing liar.
Warga setempat menyebut anjing hutan buas mirip srigala itu dengan istilah "asu ajag".
Penulis: /EPR
Copy @ponxzhi
Sumber:Antara
إرسال تعليق