Selasa Siang (17/11) bertempat di Dyandra Convention Centre Kota Surabaya di langsungkan Temu Bakohumas dan Komunitas Expo 2015. Banyak kegiatan yang di laksanakan dalam Expo yang di gelar selama 3 hari ini, termasuk di dalamnya Sarasehan Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) dan Sarasehan
Pertunjukan Rakyat (Pertura) Se-Indonesia. Turut hadir adir dalam acara ini adalah Saifullah Yusuf (Wakil Gubenur Jawa Timur) , Yuddy Chrisnandi (Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara), Suprawoto Sekretaris Jenderal Kementerian Komunikasi dan Informatika).
Pertunjukan Rakyat (Pertura) Se-Indonesia. Turut hadir adir dalam acara ini adalah Saifullah Yusuf (Wakil Gubenur Jawa Timur) , Yuddy Chrisnandi (Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara), Suprawoto Sekretaris Jenderal Kementerian Komunikasi dan Informatika).
Yuddy Chrisnandi (Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara), membuka pameran |
Untuk sarasehan KIM sendiri di hadiri oleh Perwakilan dari
Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Eddy Santoso (Kepala Dinkominfo Jawa
Timur), Djoko Agung Harjadi (Plt Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik,
Kemenkominfo RI), Sedanglan Nara Sumber yang di hadirkan adalah Zaenal
Arifin Emka (Akademisi Stikosa AWS), Suprawoto (Sekretaris Jenderal
Kementerian Komunikasi dan Informatika) dan Rizki Rahmadianti (Ketua KIM Swaraguna - Kota Surabaya).
Tema yang di usung dalan Sarasehan KIM kali ini adalah Peranan KIM Dalam
Mendukung Pelaksanaan GPR Menuju Percepatan Revolusi Mental. Acara yang
di langsungkan di Executive Meeting Room ini berlangsung sangat meriah,
bahkan ruangan yang ada tidak bisa menampung seluruh peserta yang hadir
sehingga beberapa banyak yang harus berdiri.
Para Narasumber di sarasehan KIM |
Eddy Santoso selaku Kepala Dinkominfo Jawa Timurdalam sambutannya
menekankan perlunya Kualifikasi ,Indikator, dan penataan KIM kedepan.
Hal ini di perlukan untuk meningkatkan kemandirian dan fungsi dari KIM
serta untuk pemetaan potensi dan akreditasi KIM berdasar kelas
tertentu.
Peserta yang membludak. |
Suprawoto, Sekretaris Jenderal Kementerian Komunikasi dan Informatika
dalam paparannya menjelaskan bahwa perkembangan teknologi sudah tidak
bisa di elakkan lagi. Namun demikian banyak informasi dari pusat yang
tidak bisa di terima oleh masyarakat, untuk itulah di perlukan peran KIM
untuk menghilangkan hambatan informasi. Untuk memfasilitasi KIM yang
ada Kementrian Kominfo akan mengalokasikan beberapa persen dari program
sejuta domain dan hosting gratis yang akan di mulai pada tahun 2016.
Zaenal Arifin Emka selaku Akademisi Stikosa AWS, mengungkapkan bahwa
sekarang ini perkembangan media sangatlah pesat, namun hal ini ternyata
malah membuat masyarakat bingung dan sering tertipu oleh berita-berita
yang tidak benar dan cenderung memihak golongan tertentu. Disinilah
peran vital sebuah KIM untuk mengolah, menganalisis dan menyebarkan
informasi yang benar dan di butuhkan oleh masyarakat sangat di perlukan.
"Karena KIM adalah wadah bagi masyarakat untuk berbagi informasi dari
warga untuk warga" jelas Zaenal. Namun hal ini harusnya juga di imbangi
adanya semacam Biaya Operasional bagi kegiatan KIM. " Mosok KIM di suruh
ini, itu namun ga ada suport dana dan fasilitas, trus bagaimana bisa
jalan" keluh Zaenal.
Nara Sumber terakhir yaitu Rizki Rahmadianti memberikan testimoninya
tentang bagaimana mengelola KIM-nya hingga bisa bertahan seperti
sekarang. Menurut Rizki fokus KIM Swaraguna saat ini adalah hanya
memberikan informasi bukan memproduksi barang. "Kalau di tanya produk
maka produk dari KIM yang ada di Kota Surabaya ini adalah Berita, kita
tidak memproduksi barang karena KIM bukanlah kelompok UKM" Jelas Rizki.
"membentuk KIM adalah hal mudah, namun yang terpenting adalah
mempertahankan dan mengembangkan-nya sehingga semua anggota KIM bisa
merdaya" pungkasnya (Yanuar Yudha)
Sumber Berita : http://www.swaraguna.com/2015/11/kim-swaraguna-berikan-paparan-pada.html