Berdasarkan data hasil operasi Ramadniya Semeru 2016 Polres Ponorogo, angka kecelakaan pada mudik-balik Lebaran tahun ini turun 70% dibanding tahun lalu.
Kasat Lantas Polres Ponorogo, AKP Andi Yudha Pranata Siboro mengatakan, hingga Selasa (12/07/2016) atau dalam kurun waktu 14 hari operasi, jumlah kecelakaan yang terjadi dan dilaporkan ke pihak kepolisian hanya sebanyak 9 kasus.
Dari jumlah 9 kasus kecelakaan, dua orang meninggal dunia.
Sedangkan pada tahun lalu, dalam operasi yang saat itu bernama Ketupat Semeru Ponorogo 2015 terjadi 24 kecelakaan dalam 16 hari pelaksanaannya. Jumlah korban meninggal dunia mencapai 5 orang.
“(Angka kecelakaan) turun signifikan, semoga bisa bertahan di angka itu,” kata AKP Siboro kepada LICOM, Selasa (12/07/2016).
Dijelaskanya, dari karakteristik orang-orang yang terlibat kecelakaan, pada operasi lalu lintas tahun ini tidak berbeda dengan operasi lalu. Mulai dari rentang usia, bentuk kecelakaan dan faktor penyebab kecelakaan. Yang tertinggi tetap faktor keteledoran manusia alias human error.
Menurutnya, rekayasa lalu lintas seperti penataan jalan, pemberlakuan arus searah, pemasangan separator, kanalisasi arus kendaraan hingga pemasangan berbagai petunjuk arah sangat membantu dalam penurunan angka laka lantas.
“Yang berbeda dengan tahun lalu adalah lokasi laka (kecelakaan). Dulu masih banyak kecelakaan di tengah kota, saat ini kecelakaan yang terjadi adalah di daerah pinggir,” ujarnya.
AKP Siboro berharap, kanalisasi yang dikembangkan dalam operasi kali ini berlanjut di masa mendatang. Yaitu menjadi kebiasaan berkendara para pengguna jalan di Ponorogo. Dengan demikian kendaraan akan sesuai dengan lajurnya, tidak saling serobot sehingga bisa menekan angka kecelakaan.@arso
Sumber Berita : http://www.lensaindonesia.com/2016/07/13/angka-kecelakaan-arus-balik-mudik-lebaran-2016-di-ponorogo-turun-70.html
إرسال تعليق