Lebaran tinggal di depan mata. Polres Ponorogo pun mulai memetakan
kerawanan selama libur Lebaran dan arus mudik-balik. Kerawanan yang
berpotensi muncul di antaranya tindak pencurian di rumah-rumah, bencana
alam hingga gejolak kenaikan harga sembako. Ratusan personel bakal
dikerahkan untuk pengamanan Lebaran dalam operasi yang bertajuk
Ramadniya Semeru 2016.
Kasubag Humas Polres Ponorogo AKP Harijadi menjelaskan, Lebaran banyak dimanfaatkan warga pulang kampung. Kondisi itu memaksa arus lalu lintas di jalan-jalan utama padat. Kerawanan terjadinya kecelakaan pun muncul. Berkaca dari data Januari hingga Mei, ada 131 kecelakaan dengan 46 korban meninggal dunia.
"Saat itu belum ada peningkatan arus kendaraan yang berarti. Perkiraan puncak arus mudik terjadi besok (Sabtu-red)," kata Kasubag Humas Polres Ponorogo, AKP Harijadi.
Selain itu, saat momentum mudik Lebaran juga rawan muncul tindak kriminalitas. Mulai pencurian di permukiman, tempat ibadah hingga pencurian dengan kekerasan.
Sementara Kapolres Ponorogo, AKBP Harun Yuni Aprin menerangkab untuk anggotanta tetap standbye. Aturan cuti yang diperuntukan bagi warga sipil tidak berlaku bagi anggota Polres.
Mengantisipasi arus mudik di Ponorogo yang merupakan tujuan terakhir polisi mendirikan pos pengamanan di dekat titik keramaian. Setidaknya ada 316 personel kepolisian yang diterjunkan dalam operasi 30 Juni hingga 15 Juli itu. Empat pos polisi sudah dibangun yakni di Pasar Legi Songgolangit, Terminal Seloaji, Alun-Alun, serta telaga Ngebel. ‘’Selain dari polisi, ada bantuan teknis dari dinkes, dishub dan lainnya,’’ ujarnya.
Harub menyebut polisi perlu membangun pos pengamanan di telaga Ngebel karena lokasi wisata itu akan diserbu pengunjung pasca Lebaran. "Perkiraan pemudik yang pulang kampung ke Ponorogo akan liburan ke Ngebel," pungkasnya. [mit/but]
Sumber Berita : http://beritajatim.com/hukum_kriminal/270624/mudik_lebaran,_waspada_maling_berkeliaran.html
Kasubag Humas Polres Ponorogo AKP Harijadi menjelaskan, Lebaran banyak dimanfaatkan warga pulang kampung. Kondisi itu memaksa arus lalu lintas di jalan-jalan utama padat. Kerawanan terjadinya kecelakaan pun muncul. Berkaca dari data Januari hingga Mei, ada 131 kecelakaan dengan 46 korban meninggal dunia.
"Saat itu belum ada peningkatan arus kendaraan yang berarti. Perkiraan puncak arus mudik terjadi besok (Sabtu-red)," kata Kasubag Humas Polres Ponorogo, AKP Harijadi.
Selain itu, saat momentum mudik Lebaran juga rawan muncul tindak kriminalitas. Mulai pencurian di permukiman, tempat ibadah hingga pencurian dengan kekerasan.
Sementara Kapolres Ponorogo, AKBP Harun Yuni Aprin menerangkab untuk anggotanta tetap standbye. Aturan cuti yang diperuntukan bagi warga sipil tidak berlaku bagi anggota Polres.
Mengantisipasi arus mudik di Ponorogo yang merupakan tujuan terakhir polisi mendirikan pos pengamanan di dekat titik keramaian. Setidaknya ada 316 personel kepolisian yang diterjunkan dalam operasi 30 Juni hingga 15 Juli itu. Empat pos polisi sudah dibangun yakni di Pasar Legi Songgolangit, Terminal Seloaji, Alun-Alun, serta telaga Ngebel. ‘’Selain dari polisi, ada bantuan teknis dari dinkes, dishub dan lainnya,’’ ujarnya.
Harub menyebut polisi perlu membangun pos pengamanan di telaga Ngebel karena lokasi wisata itu akan diserbu pengunjung pasca Lebaran. "Perkiraan pemudik yang pulang kampung ke Ponorogo akan liburan ke Ngebel," pungkasnya. [mit/but]
Sumber Berita : http://beritajatim.com/hukum_kriminal/270624/mudik_lebaran,_waspada_maling_berkeliaran.html
إرسال تعليق